This is default featured slide 1 title

Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi dan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV

Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi dan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV.

Kegiatan pembukaan rapat koordinasi yang berlangsung di Swiss-Bell Hotel Cenderawasih Biak, Jalan Imam Bonjol No. 46 Fandoi, Biak Kota, Papua, Acara tersebut merupakan bagian dari Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi dan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV.

Kegiatan ini diadakan dalam rangka implementasi Perjanjian Kinerja Kepala LLDIKTI Wilayah XIV dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta menindaklanjuti Perjanjian Kerja Kepala LLDIKTI Wilayah XIV dengan Pimpinan PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah XIV.

Tema dari acara ini adalah “Berpacu Dalam Mutu, Bersinergi Membangun Perguruan Tinggi Yang Berkualitas di Tanah Papua”, yang bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antar perguruan tinggi di Papua. Acara tersebut akan berlangsung dari 22 hingga 24 April 2024 dan mencakup serangkaian sesi diskusi, penyajian materi, dan malam penganugerahan bagi PTS terbaik.

Pembukaan acara kegiatan diawali dengan doa oleh Rektor Universitas Kristen Papua, Dr. Sophian Andi, M.Md.K., yang mengajak seluruh peserta untuk memulai segala kegiatan dengan doa dan menaikan harapan untuk hasil yang terbaik bagi perkembangan pendidikan tinggi di Tanah Papua.

Pembukaan Pelatihan Pengelasan di BLKK Yayasan Pendidikan Kristen Neria Papua

Pembukaan Pelatihan Pengelasan di BLKK Yayasan Pendidikan Kristen Neria Papua

Sorong, 7 Mei 2024 – BLKK Yayasan Pendidikan Kristen Neria Papua secara resmi membuka pelatihan pengelasan, dihadiri oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Sorong, serta perwakilan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan ESDM Provinsi Papua Barat Daya. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja lokal melalui pelatihan yang berbasis kompetensi di bidang teknik las.

Acara pembukaan dimulai dengan sambutan dari Kepala BLKK, Bapak Ricky Montang. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya pelatihan ini untuk membekali peserta dengan keterampilan yang relevan dan diakui di industri. “Pelatihan ini adalah langkah strategis bagi generasi muda Papua untuk membangun masa depan yang cerah, berbekal keterampilan yang tepat guna dan siap pakai,” kata Ricky Montang.

Ibu Dourince Kambu, S.H, perwakilan Dinas Tenaga Kerja Kota Sorong, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini sebagai program yang dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan perekonomian daerah. Bapak Meki Jitmau, S.E dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan ESDM Provinsi Papua Barat Daya menegaskan bahwa pelatihan ini sejalan dengan prioritas pemerintah daerah dalam mendorong keterampilan teknis dan mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Pelatihan ini akan berlangsung selama 20 hari, dengan 18 hari pelatihan intensif pengelasan dan 2 hari ujian sertifikasi keahlian pengelasan yang akan dilakukan oleh Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong. Dengan sertifikasi keahlian dari BPVP Sorong, peserta diharapkan dapat memiliki nilai tambah dalam memasuki pasar tenaga kerja.

Para peserta akan menerima pendidikan menyeluruh dan praktis, dari teknik pengelasan terkini hingga standar keselamatan kerja. Selain itu, peserta akan mendapatkan kesempatan untuk magang di perusahaan-perusahaan mitra yang telah bekerja sama dengan yayasan, memberikan pengalaman nyata di lapangan.

Yayasan Pendidikan Kristen Neria Papua berharap bahwa program ini akan mencetak tenaga kerja yang kompeten dan profesional di bidang pengelasan, mendukung pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung di Papua Barat Daya, serta membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

Medali Emas dari Ajang Internasional Disabet oleh 4 Pelajar Kota Sorong

Medali Emas dari Ajang Internasional Disabet oleh 4 Pelajar Kota Sorong.

Empat orang siswa yang tergabung dalam tim Papua Bisa dari kota Sorong berhasil memperoleh medali emas dalam kompetisi karya tulis ilmiah International Science and Invention Fair, 7-11 November 2023 di Bali. Mereka adalah Elise Jenbise dan Yoladia Kezia dari SMA YPPK St. Agustinus, Mischa Kadmaerubun dari SMA YPPKK Moria dan Misel Bless dari SMA Negeri 1 Sorong.

Tim Papua Bisa Sorong meraih medali emas dalam kategori life science, serta mendapatkan IYSA Grand Prize. Kompetisi yang diikuti oleh 32 negara ini diadakan secara online dan onsite di Universitas Udayana Bali. Lebih dari 700 tim mempresentasikan karya ilmiahnya kepada para juri yang juga berasal dari berbagai negara seperti Mexico, Rumania, Hongkong, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan lainnya. Adapun penelitian yang mereka angkat adalah tentang minyak buah merah sebagai obat herbal penetral gula darah bagi pasien diabetes, di mana tim Sorong menemukan dosis serta cara pengolahan yang tepat.

“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus. Proses selama satu tahun, saya belajar bahwa kesabaran, kerja keras dan disiplin diri sendiri serta tim membuahkan hasil yang baik, yaitu medali emas ini.” ujar Mischa Kadmaerubun, salah satu anggota. Tim Papua Bisa Sorong ini memang digembleng secara akademik, mental karakter dan spiritual oleh Yayasan Terang Papua, selama satu tahun di Universitas Kristen Papua (UKiP).

Yulket Runtuboy, staf Terang Papua mengatakan, perolehan prestasi ini membuktikan bahwa anak Papua, dari sekolah mana saja terbuka untuk memiliki prestasi di level internasional. Setiap tahun, Terang Papua melakukan audisi pelajar SMA di kota Sorong dan Manokwari untuk kemudian dibimbing mengikuti kompetisi internasional.

“Kata-kata Papua Bisa bukan sekadar jargon, tapi sebuah semangat bahwa anak Papua bisa berprestasi bahkan di level internasional. Namun prestasi ini bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Ini merupakan langkah awal untuk mencapai masa depan dan kemajuan generasi Papua. Tim yang menang ini telah menjadi ambassador atau duta untuk membawa wajah Papua yang baru, bahwa Papua Bisa.” pungkasnya.

Rektor Universitas Kristen Papua Sophian Andi mengucapkan selamat kepada tim Papua Bisa dari kota Sorong atas prestasi luar biasa dalam meraih medali emas di International Science and Invention Fair 2023 di Bali. “Keberhasilan Elise Jenbise, Yoladia Kezia, Mischa Kadmaerubun, dan Misel Bless bukan hanya membawa kebanggaan bagi sekolah dan kota Sorong, tapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh generasi muda di Papua dan Indonesia. Penelitian kalian tentang minyak buah merah sebagai solusi herbal untuk diabetes adalah bukti nyata dari inovasi, kerja keras, dan dedikasi. Kalian telah membuktikan bahwa dengan semangat dan usaha, segala hal bisa dicapai. Teruslah berinovasi dan menginspirasi banyak orang. Papua Bisa!” Ujar Sophian Andi.

Universitas Kristen Papua dan Mahkamah Konstitusi Gelar Kuliah Umum

Universitas Kristen Papua dan Mahkamah Konstitusi Gelar Kuliah Umum.

Universitas Kristen Papua (UKiP) Sorong dan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI) menggelar kuliah umum bertema “Konstitusi Sebagai Rumah Bangsa”. Kuliah umum tersebut menghadirkan Hakim MK RI, Dr. Daniel Yusmic Pancastaki Foekh, S.H., M.H. sebagai narasumber.

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Oktober 2023, pukul 11.00 WIT di Gedung Serbaguna Getsemani, UKiP Sorong. Kuliah umum ini terbuka untuk umum, terutama mahasiswa dan dosen UKiP.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya mahasiswa dan dosen UKiP, tentang pentingnya konstitusi sebagai dasar negara. Konstitusi merupakan hukum tertinggi di Indonesia yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, setiap warga negara, termasuk mahasiswa dan dosen, perlu memahami dan menghayati konstitusi.

Dalam kuliah umum tersebut, Dr. Daniel Yusmic Pancastaki Foekh akan membahas tentang berbagai aspek konstitusi, mulai dari sejarah, konsep, hingga fungsi konstitusi juga akan membahas tentang berbagai tantangan yang dihadapi konstitusi di era globalisasi.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konstitusi kepada mahasiswa dan dosen UKiP. Dengan demikian, mereka dapat berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan konstitusi sebagai dasar negara.

Webinar Perlindungan Saksi Korban Pelapor Tindak Pidana Kekerasan Seksual

Universitas Kristen Papua dan LPSK Gelar Webinar Perlindungan Saksi Korban Pelapor Tindak Pidana Kekerasan Seksual

Universitas Kristen Papua (UKiP) Sorong bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Republik Indonesia (LPSK) akan menggelar webinar bertema “Perlindungan Saksi Korban Pelapor Tindak Pidana Kekerasan Seksual”. Webinar tersebut menghadirkan Wakil Ketua LPSK, Dr. Livia Istia DF Iskandar, M.Sc., Psi. sebagai narasumber.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 5 September 2023, pukul 15.00 WIT secara online melalui Zoom Meeting. Webinar ini terbuka untuk umum, terutama mahasiswa, dosen, dan masyarakat Papua.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya mahasiswa dan dosen UKiP, tentang pentingnya perlindungan saksi korban pelapor tindak pidana kekerasan seksual. Kekerasan seksual merupakan kejahatan yang sangat serius dan dapat menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi korban. Oleh karena itu, setiap korban kekerasan seksual berhak mendapatkan perlindungan yang layak.

Dalam webinar tersebut, Dr. Livia Istia DF Iskandar akan membahas tentang berbagai aspek perlindungan saksi korban pelapor tindak pidana kekerasan seksual, mulai dari hak-hak korban, mekanisme perlindungan, hingga tantangan yang dihadapi. Ia juga akan memberikan tips bagi masyarakat untuk memberikan dukungan kepada korban kekerasan seksual.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perlindungan saksi korban pelapor tindak pidana kekerasan seksual. Dengan demikian, mereka dapat berperan aktif dalam mencegah dan memberantas kekerasan seksual di Indonesia.

PAPUA BISA Meraih Gelar GOLD Medalist dan Pemenang Grand Prize di World Innovation and Creativity Olympic 2023 di Seoul

PAPUA BISA Meraih Gelar GOLD Medalist dan Pemenang Grand Prize di World Innovation and Creativity Olympic 2023 di Seoul, Korea Selatan.

Pada tanggal 27-29 Juli 2023, perlombaan karya ilmiah World Innovation and Creativity Olympic (WICO) diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan.

Lomba ini diikuti oleh 27 negara dengan total 1.123 peserta, termasuk peserta dari Amerika, Kanada, Hong Kong, Korea, Taiwan, China, Australia, dan berbagai negara lainnya.

Tim dari Papua tampil gemilang dalam lomba ini dan berhasil meraih medali emas (GOLD Medalist) di kategori bidang yang mereka ikuti. Keberhasilan mereka tidak berhenti di situ, karena Tim Papua juga berhasil memenangkan *Grand Prize* sebagai Tim Terbaik dari Indonesia. Pencapaian tersebut menjadi luar biasa karena terpilih dari 13 tim yang mewakili Indonesia dalam lomba tersebut.

Rektor Universitas Kristen Papua Sophian Andi menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi suatu kebanggaan bagi Papua dan Indonesia secara keseluruhan. Universitas Kristen Papua (UKiP) yang menjadi institusi pendidikan tempat bernaungnya Tim Papua Bisa. Sophian Andi juga menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat atas anugerah dan berkat yang diperoleh Tim Papua.

WICO 2023 menjadi ajang kompetisi tingkat dunia untuk mendorong inovasi dan kreativitas di bidang ilmiah. Adanya 27 negara peserta, termasuk beberapa negara maju dan berkembang, menunjukkan bahwa semangat inovasi dan kolaborasi ilmiah dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan berbagai bangsa dalam upaya mencari solusi atas tantangan global.

Daftar negara peserta dalam WICO 2023 antara lain: South Korea, USA, Vietnam, Cambodia, Taiwan, Canada, India, Indonesia, Iran, North Macedonia, Malaysia, Philippines, Singapore, Sudan, Senegal, Paraguay, Poland, Netherland, Thailand, Australia, Hong Kong, Macau, Belgia, Romania, United Arab Emirates, Mexico, Switzerland dan China.

Semoga prestasi gemilang Tim Papua ini menjadi inspirasi bagi generasi muda di Tanah Papua dan Indonesia serta dapat berkontribusi dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi di Tanah Air. Indonesia bergerak maju melalui semangat seperti ini, untuk mencapai masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing tinggi di tingkat global.

One Student Saves One Family (OSSOF)

Universitas Kristen Papua bersama Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (FK UKI) bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden RI dan perguruan tinggi di Papua, untuk meningkatkan upaya percepatan penurunan angka stunting di Papua.

Audiensi digelar pada tanggal 10 Juli 2023 di Kantor Staf Presiden RI. Dalam audiensi tersebut, dibahas berbagai tantangan dan upaya yang perlu dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Papua.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, angka stunting di Papua mencapai 33,1% pada tahun 2022. Angka ini masih jauh di atas target nasional, yaitu 14% pada tahun 2024.

Berbagai faktor yang menyebabkan stunting di Papua antara lain, pola makan yang tidak sehat, kurangnya akses air bersih dan sanitasi, serta kurangnya akses layanan kesehatan.

Tenaga ahli utama Kedeputian II Bidang Pembangunan Manusia, Kantor Staf Presiden (KSP) RI, Dr. dr. Brian Sri Prahastuti, MPH dan Tenaga Ahli Utama KSP Theo Litaay menerima Tim OSSOF UKI dan menjelaskan bahwa Kantor Staf Presiden (KSP) mempunyai tugas untuk memberikan dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam melaksanakan percepatan penurunan angka stunting.

Dalam sesi diskusi yang dimoderatori oleh Dr.med. dr. Abraham Simatupang, MKes mengemuka salah satu faktor yang juga perlu ditangani adalah pola makan yang sudah mulai terlalu dipengaruhi oleh produk makanan serba instan.

Pertemuan ini diikuti oleh Ketua STIKES Papua, Dr. dr. Marthen Sagrim, SKM., M.Kes dan Rektor Universitas Kristen Papua, dr. Sophian Andi, M.Pd.K.
“Untuk tindak lanjut dan pembicaraan program perlu penyesuaian kurikulum perguruan tinggi. Kami sudah siap untuk melakukan penyesuaian kurikulum di Stikes dengan pendekatan MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka),” ujar Dr. Marthen Sagrim.
Oleh karena itu, kerja sama antara berbagai pihak, termasuk dengan perguruan tinggi antara lain Universitas Kristen Papua, UNCEN, UNIPA, Universitas Internasional Papua, dan STIKES Papua, perlu dilakukan untuk mengatasi masalah stunting di Papua.

FK UKI memiliki program One Student Saves One Family (OSSOF) yang telah terbukti efektif dalam menurunkan angka stunting di berbagai daerah.

Dalam melaksanakan program OSSOF, UKI bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Program ini menjadi salah satu program pengabdian kepada masyarakat dari FK UKI ditahun 2015 yg diresmikan oleh Prof Yohana Yembise yang saat itu menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Kegiatan OSSOF ini digerakan oleh team dosen FK UKI, Prof. Dr. Charles O.P. Marpaung, M.S, dr. Sudung Nainggolan MH.Sc., dr. Marwito Wiyanto, M.Biomed., AIFM., Dr. dr.Louisa A. Langi, M.Si., M.A.

Melalui program OSSOF, mahasiswa FK UKI mendampingi satu keluarga dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga, termasuk dalam mencegah dan menangani stunting.

Dalam audiensi tersebut, FK UKI mengusulkan agar program OSSOF dapat diperluas ke perguruan tinggi di Papua.

KSP RI menyambut baik usulan tersebut dan akan mendukung upaya FK UKI dalam menurunkan angka stunting di Papua.

Kerja sama antara FK UKI, KSP RI, dan perguruan tinggi di Papua diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Papua dan mewujudkan Indonesia sehat di tahun 2030.

Berikut adalah beberapa poin penting dari parafrase tersebut:

FK UKI, KSP RI, dan perguruan tinggi di Papua bekerja sama untuk menurunkan angka stunting di Papua. Angka stunting di Papua masih tinggi, yaitu 33,1% pada tahun 2022.
Berbagai faktor yang menyebabkan stunting di Papua antara lain, pola makan yang tidak sehat, kurangnya akses air bersih dan sanitasi, serta kurangnya akses layanan kesehatan.
FK UKI memiliki program OSSOF yang terbukti efektif dalam menurunkan angka stunting.
FK UKI mengusulkan agar program OSSOF dapat diperluas ke perguruan tinggi di Papua.
KSP RI menyambut baik usulan tersebut dan akan mendukung upaya FK UKI dalam menurunkan angka stunting di Papua.

CHARIS TEACHERS CONFERENCE 2023

CHARIS TEACHERS CONFERENCE 2023
Antusiasme dan kebutuhan akan metode pendidikan yang baik dan relevan, menjadi kerinduan bagi semua yang terlibat, untuk terus berbakti, berbagi, mempersiapkan pendidikan yang tepat, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan masa depan bangsa Indonesia. Untuk itulah, Terang Papua bekerja sama dengan Charis National Academy – Malang dan Universitas Kristen Papua mengadakan Charis Teachers Conference di Sorong. Acara yang dilaksanakan pada 26-27 Juni 2023 ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta, terdiri dari guru jenjang TK-SMA, akademisi, pengasuh sekolah minggu, babinsa, serta masyarakat umum yang tertarik untuk memperkaya ilmu dan praktik mengenai pendidikan anak.

“Ini kali pertama CTC diadakan di Sorong, setelah tahun 2022 lalu kami mengadakan di Manokwari. Tahun ini, ada 24 topik pilihan yang bisa dipilih oleh para peserta di dalam kelas-kelas kecil, karena kami mendatangkan 12 trainers dari Sekolah Charis di Malang. Topik-topik yang tersedia juga sangat praktis dan bukan merupakan seminar atau diklat berjam-jam,” jelas Yulket Runtuboy, staf Terang Papua, sekaligus ketua panitia acara. Lebih lanjut,

Susane Ikawati, salah satu trainer dari tim Charis yang juga merupakan Kepala SD Charis – Malang mengatakan, konferensi adalah tempatnya guru-guru berkumpul dan belajar bersama serta membangun jejaring. “Konferensi menunjukkan bahwa bukan hanya ada pelatih dan trainee atau orang yang dilatih. Namun di konferensi, guru-guru Bersatu. Guru tidak bisa berjalan sendiri. Karena dari jejaring itulah kita bisa bergerak bersama. Harapan kami, guru-guru yang hadir bisa kembali ke sekolah, terus bergerak dan menggerakkan yang lain.”

Acara yang mengusung tema “Choose Life” ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Sorong yang diwakili oleh pengawas SMP. Turut hadir pula pada hari kedua, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Daya, Drs. Adrian Howay, M.M. serta perwakilan dari Kodam XVIII Kasuari.

Topik-topik yang disediakan disusun sejalan dengan kurikulum merdeka, dengan menekankan pembelajaran yang berdiferensiasi, project based learning, serta profil pelajar Pancasila. “Tema Choose Life sendiri menggambarkan bagaimana para pendidikan harus terus “hidup” dalam artian, mau maju, mau terus belajar dan berkembang, tidak diam di tempat, karena kami percaya PAPUA BISA. Pendidikan, dalam hal ini lewat guru-guru yang ada, merupakan fondasi dasar untuk maju. Guru-guru di Sorong harus bisa bangkit,” jelas Yulket Runtuboy.

Johanis Sinay, salah satu peserta CTC Sorong 2023 mengaku terkesan. “Menurut kami ini adalah yang terbaik. Banyak ilmu yang masih perlu kami pelajari khususnya dalam menghadapi tahun ajaran baru. Tentunya, kami disini telah dibekali, dan kami percaya akan melakukan yang terbaik di tempat tugas kami,” ujar guru SDN 19 Kota Sorong di Pulau Dom ini.

Selain itu, Fitriani, guru SMAN 4 Kota Sorong juga menceritakan apa saja yang sudah ia dapatkan dari CTC 2023 di kelas. “Topik yang saya pelajari bermacam-macam, diantaranya bagaimana menumbuhkan iklim baca pada peserta didik, literasi lingkungan, menumbuhkan rasa empati dari sebuah bacaan dan bagaimana membuat pengajaran di kelas menarik. Semuanya hampir berkesan, karena ilmunya keren sekali. Yang saya suka adalah kita sebagai guru diajari menjadi fasilitator yang sesungguhnya untuk peserta didik. Bagaimanapun, guru harus banyak ide untuk menuangkan apa yang peserta didik butuhkan, bukan sekadar ilmu kognitif,” jelasnya.

Rektor Universitas Kristen Papua, dr. Sophian Andi mengungkapkan akan selalu menyambut dengan hangat setiap program atau aktivitas pelatihan. “Kami memang mempunyai kepedulian terhadap bagaimana kita meningkatkan pendidikan khususnya di kota Sorong, Papua Barat Daya. Harapan saya guru-guru ini akan dapat menjadi duta Charis dan mampu melatih rekan-rekan yang lain dalam menerapkan pembelajaran yang menarik kepada peserta didik. Tentu saja Papua pasti bisa. Kita punya potensi yang begitu besar, generasi muda yang sangat-sangat cemerlang. Semua itu akan bisa diraih jika kita memberikan mereka kesempatan untuk turut serta dalam pendidikan. Tentu saja kita harus memberikan pelayanan pendidikan yang baik, pengajaran yang baik, sehingga mereka tidak akan kalah dengan daerah lain,” pungkasnya.

Tim papua Bisa Sorong meraih perak di ajang Youth International Science Fair

Tim papua Bisa Sorong berhasil meraih perak dalam ajang Youth International Science Fair.

Empat siswi atas nama Kinanthia P T Swara (SMA YPPK St.Agustinus), Hellga C E Pullu (SMA YPPK St.Agustinus), Dealova A Haumasse (SMA N 4 Kota Sorong), dan Mischa V kadmaerubun (SMA YPPKK Moria) berhasil meraih perak dalam ajang Youth Internatinal Science Fair.

Kompetisi Sains Internasional ini diikuti oleh 30 negara antara lain Turki, Malaysia, Thailand, Polandia, India, Korea Selatan, Singapura, Cina, Brazil, Amerika, Uni Emirat Arab, Pakistan, Macedonia, Iraq, Kenya, Romania, Vietnam, Mecssico, Italia, Canada, Iran, Azerbaijan, Poertorico, Serbia, Filiphina, Kazakhstan, Ukraina, Timor Leste, Czech Public, dan Indonesia secara online dan on site.

Sejak November 2022 lalu, keempat anak yang tergabung dalam Tim Papua Bisa Sorong ini, telah diseleksi dan dibina oleh Terang Papua bersama dengan Universitas Kristen Papua untuk melakukan riset dan menulis karya ilmiah tentang Innovation of Packaging System with Biology, Chemistry, Physics, Parameteters While Ensuring Cost Effectiveness and Health. “Saya sangat excited dalam mengikuti seleksi, dan sangat senang ketika mengetahui bahwa saya lolos untuk berangkat ke Bali mengikuti lomba. Proses yang saya lalui bersama tim ada susah dan duka dalam melakukan eksperimen sampai memperoleh progress. Dan ada begitu banyak tantangan yang kami hadapi di Surabaya sebelum kami ke Bali dan ternyata kami bisa melewatinya karena itu semua pertolongan Tuhan, kami lancar dalam presentasi dan kami berhasil mendapatkan silver sesuai dengan apa yang kami kerjakan”. Ujar Mischa V Kadmaerubun salah satu anggota Tim Papua Bisa Sorong.

Atas pencapaian mereka ini, pada Rabu, 15 Maret 2023, dengan bangga dan meriah Tim Papua Bisa Sorong disambut oleh Kepala Dinas Pendidikan kota Sorong bersama para staf dinas pendidikan, Rektor UKiP, para guru, orangtua, tim Terang Papua, dan teman-teman sekolah mereka di bandara Domine Eduard Osok Sorong. “Kami sampaikan terimakasih kepada yayasan Terang Papua yang telah berhasil membina anak-anak kita dari SMA kota Sorong ini, sehingga mendapatkan medali perak yang tentunya membawa harum nama kota Sorong Papua Barat Daya. Biar dari Indonesia timur, tapi kita bisa membuktikan bahwa kita bisa bersaing dengan negara-negara lain”. Ujar kepala dinas pendidikan kota sorong ibu Yuli Atmini, S.Sos.,MM. Kepala dinas pendidikan kota Sorong mengaku bangga dengan pencapain tim 1 Papua Bisa Sorong yang pertamakali membawa pulang medali silver untuk provinsi baru Papua Barat Daya.

Rektor UKiP bapak dr. Sophian Andi,M.Pd.K dalam sambutannya mengatakan “Saya percaya bahwa pencapaian ini akan menjadi motivasi bagi seluruh generasi muda di Tanah Papua bahwa kita ternyata mampu bersaing dalam kompetisi yang diikuti oleh peserta dari 30 negara dan merupakan kebanggaan bagi kita semua melihat siswi-siswi dari SMA negeri 4, SMA YPPK St.Agustinus, SMA YPPKK Moria yang telah berjuang dengan disiplin yang tinggi dengan hasil yang baik”. dr.Sophian Andi,M.Pd.K juga berterimakasih atas dukungan dan Kerjasama yang baik antara UKiP, Terang Papua, Dinas Pendidikan Kota Sorong, Kepala sekolah dan guru serta orangtua yang memberikan dukungannya kurang lebih 4 bulan kepada tim Papua Bisa Sorong.

Lebih lanjut, Yulket Runtuboy, salah satu staf dari Terang Papua mengatakan bahwa pencapaian tim Papua Bisa Sorong ini adalah hasil kerja keras serta dedikasi dari para siswa, dukungan dari sekolah, guru, orangtua, dan berbagai pihak yang telah terlibat sejauh ini. “Kita percaya bahwa dengan komitmen dan disiplin, anak-anak Papua juga bisa. Kemenangan ini merupakan kemenangan bersama kota Sorong. Semoga dari sini, semakin banyak generasi muda yang terinpirasi”.

new web id